BAPAK IBU GURU YANG INGIN MENCARI DATA NOMER REGISTRASI GURU DISINI CARA MELIHAT DATA NOMER REGISTRASI GURU

Tuesday, March 11, 2014

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN FIQIH GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS X F MAN

Pendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 menyebutkan bahwa:
“Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusi Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan Nasional”.
Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya adalah karena guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Guru harus pandai memilih metode yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak didik merasa senang dalam belajar.

PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR STRUKTUR ATOM, SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR DAN IKATAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan individu, bangsa maupun negara. Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan tujuan. Keberhasilan suatu bangsa terletak pada mutu pendidikan yang dapat meningkatkan kualtias sumber daya manusianya.
Pendidikan pada dasarnya suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan-pendekatan yang kreatif tanpa harus kehilangan identitas dirinya. Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan formal yang mempunyai aturan-aturan jelas atau lebih dikenal dengan GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) sebagai acuan proses pembelajaran dan guru sebagai fasilisator yang berperan dalam keberhasilan seorang siswa, sehingga guru harus tepat dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan.

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V

Peranan lingkungan dan keluarga sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa disamping guru. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam hal menumbuhkembangkan minat siswa untuk meraih prestasi dalam bidang pelajaran tertentu termasuk matematika. Untuk itu seorang guru perlu mencari strategi alternatif dalam menumbuhkan minat siswa agar mau belajar dengan gembira (tanpa merasa dipaksa), sehingga dapat menimbulkan percaya diri pada siswa, yang pada akhirnya mereka dapat mengembangkan kemampuan yang telah ada tanpa mereka sadari. Tampaknya menggali kemampuan siswa dengan cara menumbuhkembangkan kemampuan yang telah ada belum pernah dilakukan oleh guru SDN Plalangan 03, sehingga pendidikan itu terkesan memaksa dan menjemukan. Lebih-lebih siswa tumbuh pada lingkungan dan keluarga yang kurang memahami pentingnya pendidikan. Orang tua tidak mengerti, lingkungan tidak mendukung, di sekolah merasa dipaksa mengerjakan hal-hal yang tidak bisa dan berakhir dengan pengambilan keputusan untuk berhenti sekolah. Seperti halnya siswa SDN Plalangan 03, Kecamatan Kalisat, Jember. Anak-anak usia sekolah di Plalangan banyak yang putus sekolah. Mereka putus sekolah mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi, lingkungan, atau mungkin saja akibat strategi pembelajaran di kelas kurang menarik dan tidak dapat membuat siswa merasa gembira datang ke kelas. Sekolah Dasar (SD) memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan. Keberhasilan siswa di SD sangat berpengaruh terhadap keberhasilannya di sekolah lanjutan. Menurut informasi dari guru SDN Plalangan 03 Kalisat diperoleh bahwa rata-rata prestasi belajar matematika siswa kelas V selalu di bawah enam. Dalam proses pembelajarannya, guru berupaya memberikan penjelasan materi secara lengkap. 

“PENINGKATAN KEBIASAAAN SHOLAT LIMA WAKTU MELALUI PEMBERIAN MOTIVASI MULTI ASPEK”

Penulis berasumsi bahwa pembiasaan sholat lima waktu masih minim dilaksanakan oleh remaja, termasuk siswa-siswi SMKN 3 Jakarta, setelah kami tanyakan dikelas, hampir setiap kelas hanya rata-rata 15% yang terbiasa sholat lima waktu, itupun umumnya anak-anak Rohis. Kami berasumsi bahwa kebiasaan sholat lima waktu dapat ditingkatkan. Asumsi tersebut jelas memerlukan metode yang jitu. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang akurat dalam memacu siswa guna pembiasaan sholat lima waktu. 1. Judul PTK ini adalah “ Meningkatkan kebiasaan sholat lima waktu melalui pemberian motivasi multi aspek” Sholat dicanangkan oleh Allah untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang tangguh, dalam sholat Allah mengajarkan hidup disiplin, hidup sabar,bermasyarakat, mengajarkan hidup sehat, hidup bersih lahir dan batin, menahan dan pengendalian diri, berkomunikasi dengan Khaliknya, 2. Permasalahan kurangnya kesadaran siswa untuk membiasakan sholat lima waktu. Inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji kebiasaan sholat lima waktu yang sudah jauh dari yang dicontohkan Rasulullah, beberapa kali survey kecil, setiap kelas yang kami survey tidak lebih 15 % yang sudah melaksanakan sholat lima waktu secara rutin lima kali sehari semalam, survey secara kwantitas belum lagi sebagai kwalitas tentu lebih banyak lagi.

MENINGKATKAN PANGUASAAN SISWA TERHADAP MATERI PELAJARAN ADALAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan pengetajuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dituntut peran guru dalam proses pembelajaran agar siswa memiliki keseimbangan antara kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat dan globalisasi yang semakin merambah ke desa-desa. Kondisi peserta didik yang belum bisa menyesuaikan dengan adanya perubahan-perubahan ini menjadi penyebab terganggunya proses belajar mengajar. Peserta didik lebih banyak melihat permainan tekhnologi daripada belajar. Apalagi dari orang tua yang kurang memperhatikan karena bekerja sampai larut, dituntut kebutuhan yang semakin meningkat, serta ketidaktahuan orang tua dalam materi pembelajaran yang selalu berganti.

PENINGKATAN PRESTASI SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN

Mengingat manusia dalam konteks sosial itu demikian luasnya, maka pada pembelajaran IPS setiap jenjang pendidikan, kita harus melakukan pembatasan sesuai dengan kemampuan siswa pada tingkat masing-masing. Sebagaimanam Nursid (1984: 11) menyatakan bahwa: “Radius ruang lingkup pengajaran IPS di SD dibatasi sampai gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada pada lingkungan hidup murid SD tersebut”. Menyimak dari pernyataan di atas bahwa ruang lingkup yang dipelajari IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu segala gejala dan masalah serta peristiwa tentang kehidupan manusia di masyarakat, dapat dijadikan sumber dan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ).
IPS adalah bidang pengetahuan yang digali dari kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu pengajaran IPS yang tidak bersumber kepada masyarakat, tidak mungkin akan mencapai sasaran dan tujuan pelajaran IPS.
Oleh karena itu Nursid (1994: 13) selanjutnya mengatakan bahwa: “Pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan obyeknya, merupakan suatu bidang pengetahuan yang tidak berpijak kepada kenyataan”.

PENGARUH MEDIA KEPUSTAKAAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MI

Perpustakaan sangat penting untuk dimiliki oleh setiap sekolah maupun lembaga pendidikan perguruan tinggi. Melalui membaca diharapkan para siswa atau mahasiswa dapat bertambah pengetahuan serta pengalamannya. Karena di dalam perpustakaan tersedia bermacam – macam koleksi buku – buku, majalah maupun surat kabar yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai media pendidikan.
Dengan uraian diatas jelas bahwa dengan adanya perpustakaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswanya, supaya dapat tercapai tujuan pendidikan yang baik. Agar tercapai tujuan pendidikan, maka perlu adanya dorongan dari para guru supaya siswa gemar membaca, sebab dengan melalui membaca akan dapat mengetahui banyak hal yang belum diketahui. Dengan membaca surat kabar maupun majalah, serta buku – buku yang lain dapat kita peroleh kesan dan pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media kata – kata atau bahasan tulis. Bertolak dari latar belakang tersebut, maka perlu diperhatikan atau perlu adanya suatu dorongan supaya siswa mau mengunjungi perpustakaan untuk membaca. Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan adalah :